Pages - Menu

Rabu, 09 Desember 2015

The Remembrance Poppy

Sering kita melihat dalam suatu pertandingan di Liga Sepakbola Inggris, setiap tim yang bertanding akan menyematkan tanda seperti bunga berwarna merah di seragam yang digunakan. Tak ketinggalan, para ofisial tim, suporter, dan suasana lapangan tempat pertandingan dihelat akan dihiasi oleh bunga tersebut. Setelah menyelidiki lebih dalam, kini saya mengerti, bahwa bunga yang digunakan adalah bunga poppy (Papaver rhoeas) yang dalam hal ini disebut remembrance poppy.

Flower of Heroes (dokumen pribadi)
Remembrance poppy tidak hanya dikenakan di lingkup olahraga saja, namun lebih jauh dari itu, dalam suatu waktu, bunga poppy akan tersemat di dada setiap masyarakat, dan di seluruh penjuru negeri terkait yang menjadikan bunga poppy ini sebagai flower of heroes.


AWAL MULA

Bunga poppy akan senantiasa digunakan sebagai hiasan dan bentuk penghormatan bagi para tentara yang gugur di medan perang. Pada awalnya, berawal dari puisi In Flanders Field yang ditulis oleh Letkol John McCrae pada 1915, yang berisi tentang penghormatan sekaligus ungkapan kesedihannya atas kematian rekan-rekannya di Pertempuran Ypres selama Perang Dunia I. Puisi itu kemudian dipopulerkan oleh Moina Michael untuk mengenang para tentara Amerika Serikat yang gugur dalam Perang Dunia I. Bait puisi yang menggambarkan bunga poppy yang tumbuh selama masa pemakaman para tentara yang gugur kemudian populer di kalangan tentara, terlebih di Amerika Serikat dan Inggris Raya beserta negara Commonwealth-nya seperti Kanada, Australia, dan Selandia Baru, yang akhirnya menjadi simbol kepahlawanan yang digunakan untuk mengenang dan menghormati tentara yang telah gugur sejak 1921. 

Jesse Lingard (Manchester United) merayakan golnya ke gawang lawan, terlihat bunga poppy tersemat di dada. (Foto oleh: Getty Images)


MOMEN PENGGUNAAN

Bunga poppy akan digunakan selama Remembrance Day/Armistice Day yang jatuh pada 11 November setiap tahunnya. Pada hari itu, seluruh publik di Inggris Raya (beserta negara Commonwealth) akan memperingati hari mengenang dan menghormati para pahlawan, yang juga sudah dimulai berminggu-minggu sebelum puncak Remembrance Day. Seluruh elemen masyarakat akan menggelar berbagai rangkaian acara, mulai dari upacara mengenang pahlawan yang gugur, hingga kegiatan sosial seperti donasi ke lembaga-lembaga veteran perang. Tak lupa, setiap orang akan mengenakan remembrance poppy yang disematkan ke pakaian yang dikenakan, dan pemerintah beserta masyarakat akan menghias kota dengan bunga poppy merah tersebut.

Manchester United dan West Bromwich Albion mengheningkan cipta selama satu menit sebelum dimulainya pertandingan yang bertepatan dengan Remembrance Day. (Foto oleh: Mirror)

Dalam setiap rangkaian kegiatan, setiap orang akan mengheningkan cipta sejenak selama satu menit untuk memperingati Remembrance Day, termasuk di pertandingan-pertandingan olahraga, seperti Liga Sepakbola Inggris misalnya, dimana tiap tim yang berlaga pada 11 November (atau hari-hari terdekat dengan tanggal 11) akan mengheningkan cipta sejenak selama satu menit sebelum pertandingan dimulai.

Penggunaan bunga poppy tak hanya bertepatan dengan Remembrance Day pada 11 November. Di Australia dan Selandia Baru, setiap ANZAC Day (25 April), masyarakat juga akan menyematkan bunga poppy dan menghiasi setiap sudut negeri dengan bunga poppy untuk mengenang para tentara Austalia-Selandia Baru yang gugur dalam Perang Dunia I, terlebih dalam Pertempuran Galipoli di Turki pada 1915.

Bunga poppy telah menjadi simbol kepahlawanan sekaligus simbol kemanusiaan bagi sejumlah negara. Di sisi lain, remembrance poppy tidak hanya menjadi ungkapan perdamaian yang dimiliki oleh sejumlah negara, namun juga bagi seluruh masyarakat di seluruh dunia, dan tentu saja bagi mereka yang memahami.

We will remember them....

Jumat, 20 Februari 2015

First Step, Journey of ASEAN!


      

     
"One destination is never a place, but a new way of seeing things." Henry Miller. 

Alhamdulillah, akhirnya rangkaian kegiatan ASEAN University Youth Summit 2015 di Malaysia sudah dilalui. Lantas, beragam petualangan di tanah seberang pun telah ditimba. Semoga menjadi berkah :)
Singapura - Malaysia - Thailand, 3 negara sebagai batu lompatan untuk mengarungi petualangan ASEAN berikutnya, atau bahkan dunia, semoga :)

Selasa, 30 Desember 2014

Bali, Jejak Pertama di Bumi Indonesia Tengah

Nah, kisah kunjungan ke pulau eksotis di bumi khatulistiwa membuka sesi #2014Review

Kunjungan ke Bali merupakan yang pertama kalinya bagi gue buat mendaratkan kaki di tanah yang warga dunia katakan sebagai land of paradise, dengan memanfaatkan momen Pertemuan Sela Nasional Mahasiswa Hubungan Internasional se-Indonesia yang ke-26 (PSNMHII XXVI) di Universitas Udayana.

Mulai dari acara PSNMHII nya sendiri yang keren, panorama yang indah, dan juga suasana Bali yang emang fenomenal semakin mewarnai first journey gue kesana.

Delegasi UNS (kurang 1, jadi fotografer soalnya)
Perjalanan dimulai pada pagi hari, 4 Mei 2014 dengan keberangkatan dari Bandara Adi Sucipto di Yogyakarta, dan satu jam kemudian, sampailah di Bandara Ngurah Rai Bali. Oh iya, dalam PSNMHII ke-27 kali ini, ada 6 orang delegasi UNS yang berangkat, yakni gue, Mas Andrian, Mbak Mei, Mbak Yasinta, Mbak Radina, Mbak Afi. Kejutan pertama terjadi ketika kita salah menuju tempat penginapan dan malah sampai di lokasi event PSNMHII, yakni kampus Universitas Udayana di P.B. Sudirman, Denpasar. Tapi pada akhirnya tetap sampai dengan selamat ke tempat penginapan yang berada di daerah Sanur kok :) 

PSNMHII ke-27 mengangkat tema, "Millennium Development Goals 2015 (MDG's) 2015 : What's Next?" Tema yang menarik, yang kemudian mengajak seluruh mahasiswa HI dari seluruh Indonesia berpikir bagaimana langkah selanjutnya menanggapi akhir dari periode MDG's 2015? apa yang kemudian harus dilakukan pasca 2015? apakah MDG's 2015 sudah efektif? apakah MDG's perlu diperpanjang periodenya? Hal-hal tersebut kemudian menjadi pembahasan dalam pertemuan sela tahun ini.


Penanaman Pohon Bakau
di Pantai Masceti
Tak lupa pula, Universitas Udayana menyelenggarakan MDG's Day dengan melaksanakan penanaman pohon bakau di kawasan Pantai Masceti, kunjungan dan bakti sosial di Yayasan Bumi Sehat, dan kunjungan sekaligus bakti sosial di Slukat Learning Center. Acara PSNMHII ke-27 juga menjadi momen pertama buat gue untuk mewakili UNS dalam sesi Sidang Forum. Sesi yang begitu vital yang membahas bagaimana dinamika dari Forum Komunikasi Mahasiswa HI se-Indonesia. Dan, benar saja, PSNMHII di Bali tahun ini menjadi puncak dari segala pembahasan mengenai piagam FKMHII yang hilang, dan dalam kesepakatan yang ada, mayoritas delegasi menyatakan sikap harus ada pembaharuan atau revisi berupa penambahan tanda tangan delegasi yang mengakui eksistensi FKMHII, sehingga pada akhirnya, masalah perdebatan piagam FKMHII pun berakhir, dalam sidang yang memakan waktu berjam-jam, hingga pukul 2 dini hari. But I enjoyed all the moments there~ mungkin karena baru pertama merasakan tegangnya menentukan pergerakan HI di Indonesia.

Bertamu ke singgasana penguasa Bali
(Kantor Gubernur)
Acara PSNMHII pun kemudian selesai pada 8 Mei, ditutup dengan performance by Balawan, dan pertunjukkan tari tradisional Bali dan tentu saja Salsa Dance, yang diikuti oleh seluruh peserta.

Lalu, pada 9 Mei, gue dan kakak2 delegasi UNS menyempatkan diri buat extend dan nginep di daerah Kuta, dan, momen menikmati pemandangan khas Bali pun dimulai disana, walked around the beach! Menikmati matahari terbenam, dan sejenak melihat pula sisi Bali yang mulai mengalami westernisasi. All of that things colored Bali and form it till it becomes like we know today.

Pantai Kuta
Pantai Kuta menjadi ranah paling indah buat gue saat itu, menikmati pasirnya, eloknya ombak dan sunsetnya yang terus diceritakan orang di penjuru dunia. Kemudian gue berpikir, bahwasanya dengan menyambagi Bali, hal tersebut merupakan kunjungan gue ke daerah paling timur di Indonesia, dan juga dunia. Sehingga jika ditarik, maka jejak langkah gue telah bermula di ujung barat sana, di Kesultanan Deli - Nagari Minang - Bumi Sriwijaya - Batavia - Sunda Pajajaran - Mataram - Majapahit - dan juga Kerajaan Bali di paling timur. Semoga perjalanan ke Bumi Tengah Idonesia, bisa mengawali perjalanan pelosok negeri yang paling timur suatu saat nanti.

Well, sebagai penutup, quotes dari filsuf Prancis Albert Camus sepertinya keren juga....

picture taken from brainyquote.com

Another journey created, another experience gained